Melayani Jasa, Jual Filter Air dengan Harga Murah. 0812.1484.4438

Rabu, 07 September 2016

Jual Filter Air

Jual Filter Air
Bagaimana kondisi terkini kualitas air di Jakarta? Ini datanya. Sebagian besar air tanah sudah tidak memenuhi standar kualitas air minum yang disyaratkan pemerintah. Kualitas air di wilayah DKI Jakarta sudah sangat mengkhawatirkan, hal ini berdasarkan pemantauan yang dilakukan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta di 13 sungai yang melintasi wilayah Jakarta menunjukkan, baik air sungai maupun air tanah memiliki kandungan pencemar anorganik dan organik tinggi. Sebagian besar air tanah tersebut memiliki kandungan senyawa garam, besi dan mangan yang berlebih sehingga sudah tidak memenuhi standar kualitas air minum yang disyaratkan pemerintah.

Akibatnya, air sungai di wilayah DKI Jakarta tidak sesuai lagi dengan baku mutu peruntukkannya yaitu untuk air minum, pertanian, perikanan, atau usaha perkotaan lainnya. Menurut badan pengendalian lingkungan hidup DKI Jakarta 13 sungai yang mengalir melintasi kota Jakarta itu sudah tercemar bakteri Escherichia coli, yaitu bakteri dari sampah organik dan kotoran manusia.

Mengalir melintasi kota Jakarta dan melewati banyak perkampungan, perumahan padat, dan pemukiman kumuh, Sungai Ciliwung dianggap yang paling parah mengalami kerusakan dan pencemaran limbah domestik dibandingkan sungai-sungai lain yang mengalir di Jakarta. Sungai Ciliwung termasuk yang paling besar tercemar bakteri E. coli. Dari sanalah terdapat 20-30 jenis penyakit yang bisa timbul akibat mikroorganisme di dalam air yang tidak bersih.

Terdapat dua jenis limbah yang terkandung dalam air, yaitu limbah rumah tangga dan limbah industri. Sekitar 70 persen pencemaran berasal dari limbah rumah tangga atau limbah domestik.

Masyarakat di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, pernah mengeluhkan kualitas air di lingkungan mereka yang berwarna kuning dan berbau comberan pada akhir 2015 lalu. Fenomena intrusi air laut ke pemukiman itu disebabkan oleh rusaknya tanaman mangrove bersamaan dengan masifnya pembangunan real estate di area itu. Hilangnya bakau membuat air laut tidak lagi tersaring ketika muara kering akibat kemarau. Fenomena ini diklaim merupakan salah satu dampak buruk tata ruang di Jakarta.

Beberapa lokasi yang air tanahnya mengandung NaCl (garam) berlebih berada di sekitar Cengkareng, Penjaringan, Kamal Muara, Cakung, Ancol, sekitar Bekasi dan mulai ditemukan di Kuningan, Jakarta Selatan. Hampir bisa dipastikan kandungan garam berlebih ini berasal dari intrusi air laut, terutama untuk wilayah utara Jakarta.

Hasil penelitian dan observasi air tanah di Cekungan Air Tanah (CAT) Jakarta oleh Balai Konservasi Air Tanah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2015 menunjukkan, untuk lapisan akuifer bebas, dari 85 lokasi sumur yang dipantau, hanya ada 16 lokasi yang memenuhi baku mutu. Di lokasi akuifer tertekan, dari total 69 lokasi yang diambil sampelnya, hanya 12 lokasi yang airnya memenuhi baku mutu.

Tidak hanya di kota besar seperti Jakarta saja namun enam puluh persen sungai di Indonesia sudah tercemar, mengandung mulai dari bahan organik sampai bakteri coliform dan Fecal coli penyebab diare. Kota-kota besar seperti Jakarta, Depok, Bekasi, Bogor, Bandung, Purwakarta, Tangerang, Cilegon, Karawang, Serang, Sukabumi, saat ini sudah hampir 100 persen memiliki air yang tercemar terutama Jadetabek yang sudah seharusnya jika ingin menggunakan air tanah sebaiknya difilter dahulu untuk menyaring polutan air yang bisa membahayakan kesehatan.

Di Bandung dan sekitarnya seperti Soreang atau Cimahi, di beberapa tempat air bakunya terlihat kekuningan bahkan meninggalkan warna hitam pada dinding, ada pula yang apabila air didiamkan akan keluar minyak pada permukaannya. Ini adalah keadaan air baku berpolutan berat.

Sebenarnya alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah tercemar dengan proses pemurnian secara alami dengan cara pemurnian tanah, bebatuan, pasir, dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita. Sangat masalnya jumlah pencemaran oleh manusia membuat alam tidak mampu mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk memurnikan pencemaran yang terjadi. Plastik, deterjen, DDT, dan sebagainya yang tidak ramah lingkungan adalah sampah anorganik yang tidak bisa dihindari dari kegiatan manusia sehari-hari.

Agar kesehatan tetap terjaga, tubuh kita memerlukan asupan air sekitar 2,5 liter tiap harinya. Tapi terpenuhinya kebutuhan harian tersebut juga perlu mendapat jaminan bahwa air yang kita konsumsi tidak terkontaminasi oleh zat-zat kimia berbahaya. Oleh karena itulah, peran filter air menjadi sangat penting bagi kehidupan sehari-hari.

Berbeda dengan air kemasan, air keran yang berasal dari PAM dan air tanah beresiko terkontaminasi oleh zat-zat berbahaya, seperti kuman, timbal, nitrat, pestisida, dan lainnya. Saat dimasak, kuman memang dapat hilang dari air, tapi zat berbahaya masih tetap terkandung di dalamnya dan parahnya lagi proses memasak justru bisa meningkatkan jumlah zat-zat tersebut. Karena menguapnya air saat pemanasan membuat konsentrasi senyawa berbahaya justru makin meningkat.

Air tergenang dan air mengalir yang telah tercemar oleh senyawa organik maupun anorganik mudah sekali menjadi media berkembangnya berbagai macam kuman dan penyakit. Penyakit menular akibat pencemaran air, antara lain adalah Hepatitis A, polio, kolera, Typhus Abdominalis, Dysenteri Amoeba, cacingan, Trachoma (penyakit mata), kudis. Penyakit-penyakit lainnya, yaitu: diare, mual, kram perut, tifoid, gangguan ginjal, tekanan darah tinggi, terganggunya tumbuh kembang fisik dan mental bayi dan anak-anak, dan adanya hambatan dalam aliran darah yang mengangkut oksigen pada bayi.

Penyakit tidak menular disebabkan oleh tercemarnya air lingkungan tidak kurang berbahayanya dan bisa berakhir dengan kematian. Berupa keracunan ringan sampai keracunan berat seperti keracunan kadmium, keracunan kobalt, keracunan bahan insektisida, hingga keracunan air raksa.

Dapat diambil kesimpulan bahwa secara umum kondisi air di wilayah Jakarta pada khususnya dan wilayah Indonesia pada umumnya sudah waktunya mendapat perhatian yang sangat serius untuk dibenahi pemerintah bersama masyarakat.

Air tanah yang tidak memiliki standar baku mutu tidak bisa diminum hanya dengan dimasak. Dibutuhkan sejumlah tahapan pengolahan sehingga air benar-benar aman untuk dikonsumsi. Hal itu bisa dengan pengolahan kimiawi menggunakan zat tertentu atau penyaringan sesuai kandungan senyawa yang terkandung dalam air.

Air berlogam berbahaya bagi ginjal bila dikonsumsi dan menimbulkan karat pada kendaraan jika digunakan untuk mencuci kendaraan juga menimbulkan bercak kuning pada baju putih. Air berminyak sangat tidak nyaman untuk kebutuhan sehari-hari. Air mengandung mikrobia dan zat kimia menimbulkan penyakit jika dikonsumsi. Air mengandung zat kapur, menimbulkan bercak putih jika digunakan untuk kebutuhan sehari hari dan berbahaya jika dikonsumsi. Air payau menimbulkan karat dan tidak bisa dikonsumsi.

Air yang terkontaminasi dapat diatasi dengan penggunaan filter air. Alat ini memiliki ukuran pori-pori 1 mikrometer atau kurang yang bisa membantu menyaring kuman-kuman yang mengontaminasi air. Selain menghilangkan zat berbahaya, filter air juga bisa mengurangi rasa dan bau tidak biasa pada air. 
Selamatkan keluarga kita dari bahaya air yang tidak sehat, gunakan Filter Air untuk memfilter zat-zat berbahaya yang tekandung dalam air minum kita. Jika Bapak/Ibu sedang membutuhkan Filter Air kami Jual Filter Air, atau sekalian Jasa Pasang Filter Air lengkap dengan Pompa Air dan Tankinya Hubungi Kami Telp / WA : 089653312998 / 0812 8448 8651. 
Layanan kami bukan hanya untuk pribadi saja, tapi kami melayani permintaan dari Institusi/Perusahaan.

Share:
Lokasi: Jatijajar, Tapos, Depok City, West Java, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Jasa Filter Air - Jual | Harga Filter Air Jakarta, Depok, Bekasi | Powered by Liem